---Advertisement---

Tugas Sekolah SD di Rumah Malas Dikerjakan Anak? Ini Solusinya

By Mang Cara

Updated on:

Tugas Sekolah SD di Rumah Malas Dikerjakan Anak? Ini Solusinya
---Advertisement---

Pada masa pembatasan sosial berskala besar sekolah libur sehingga siswa diwajibkan mengerjakan tugas sekolah di rumah. Tetapi memberi pengertian kepada anak agar mau menyelesaikan tugas terkadang sulit terutama anak yang masih SD.

Seperti pengalaman Mangcara yang memiliki anak kelas 2 Sekolah Dasar, hampir setiap hari adu argumen serta “merayu” anak supaya segera mengerjakan PR yang diberikan guru. Karena tugas sekolah harus selesai dan dilaporkan pada jam yang ditentukan.

Untuk melaporkan tugas tersebut, orangtua mengirim foto atau video tugas sekolah lewat whatsapp, karena tidak menggunakan Google Classroom. Dibawah ada Mangcara ingin berbagi tips menyiasati anak agar tidak malas ketika mengerjakan tugas yang diberikan sekolah.

Cara Agar Anak Mau Mengerjakan Tugas Sekolah di Rumah

Tugas Sekolah SD di Rumah Malas Dikerjakan Anak? Ini Solusinya
foto: pixabay

1. Tanamkan rasa tanggung jawab kepada anak

Untuk anak usia sekolah dasar harus diberikan pengertian secara halus bahwa tugas sekolah merupakan kewajiban yang harus dikerjakan. Yang apabila tidak dikerjakan si anak tidak akan mendapat nilai karena tidak dianggap tidak hadir.

Biarkan anak yang mengambil buku paket, buku tulis  di tas sekolah agar melatih tanggung jawab anak, walaupun sebagai orangtua dapat mengambilkanya supaya lebih cepat.

2. Ciptakan suasana kondusif

Yang dimaksud kondusif disini tidak harus memiliki ruang belajar khusus dan yang harus dilakukan matikan televisi agar fokus anak kepada pelajaran tidak terganggu. Berikan contoh tugas apa yang harus dikerjakan, karena berdasarkan pengalaman anak kelas 2 sd belum memahami cara menjawab soal meskipun sudah ada contoh di buku.

3. Tinggalkan pekerjaan selama anak mengerjakan tugas

Biasanya ibu rumah tangga tidak lepas dari pekerjaan seputar rumah dari mulai, memasak, mencuci pakaian, membereskan rumah dll. Namun ketika anak mulai membuat tugas tunda sejenak kegiatan tersebut, karena anak akan rewel jika menemukan kesulitan dalam menjawab pertanyaan.

Sehingga orangtua harus memposisikan sebagai guru di rumah dengan mencari solusi anak menemukan jawaban sendiri dari soal soal yang terdapat pada buku paket.

4. Atur jadwal tidur malam

Karena merasa sekolah sedang libur terkadang anak tidur larut malam, dampaknya susah bangun pagi. Jika demikian waktu mengerjakan tugas semakin lama. Selain itu sebelum tugas sekolah dikerjakan siapkanlah sarapan terlebih dahulu.

Disamping beberapa hal diatas sebagai orangtua jangan menekan anak berlebihan dengan harapan mendapat nilai bagus apalagi sampai mengintervensi dengan mengerjakan tugas anak seluruhnya. Hal ini akan menyebabkan anak malas dan menjadi ketergantungan kepada orangtua.

Yang pada akhirnya si anak akan kesulitan ketika sekolah mulai masuk secara normal. Umumnya alasan orangtua yang mengisi jawaban tugas anak di rumah yaitu ingin segera menyelesaikan tugas karena ada kesibukan lain, namun sekali lagi demi perkembangan akademis anak hal itu jangan dilakukan.

Kesulitan Orangtua Menghadapi Tugas Sekolah Anak di Rumah

Metode pembelajaran sekarang berbeda dengan zaman orangtua dahulu, sekarang menggunakan pembelajaran tematik. Alasan lain karena orangtua tidak memiliki keterampilan sebagai guru, sehingga dalam menyampaikan atau memberi arahan tidak dapat ditangkap oleh anak.

Dan yang dapat dilakukan adalah bersabar dalam membatu mengerjakan tugas sekolah di rumah selama masa pandemi dan berdo’a semoga sekolah dibuka kembali sehingga anak dapat kembali menuntut ilmu dengan benar dan tenang.

Mang Cara

Mantan pekerja kantoran yang ingin kembali menjadi blogger, hanya bisa menulis apa yang saya tahu tidak lebih tidak kurang :) Terimakasih Telah Berkunjung

---Advertisement---

Related Post

Cara Mencegah Akun Gmail Dihapus oleh Google Karena Tidak Aktif

Google Chrome Kini dilengkapi Ai, Kenali Keunggulannya

Google Hapus Akun Tak Aktif, Begini Cara Amankan Kamu!

6 Perbedaan Antara WordPress.com dan WordPress.org